Jumat, 08 Juli 2011

Monyet dalam kepercayaan JEPANG

Kehadiran monyet dlm masyarakat Jepang dipengaruhi oleh Buddhisme dari China-India, dan Hinduisme secara spesifik dari India. Bagi masyarakat kuno China dan India, monyet adalah makhluk yg bisa digolongkan sbg dewa ato setengah dewa, serta identik dgn kebajikan. India memiliki kisah Ramayana, diaman terdapat karakter bernama Hanuman, seekor kera raksasa yg berada di pihak Rama dlm usaha membebaskan Shinta. Ada teori yg mengatakan bahwa kisah tsb mengilhami munculnya Saiyuuki( Perjalanan Barat ), kisah perjalanan Biksu Tang San Zhang menuju ke India utk mencari kitab sang Buddha. Perjalanan jauh yg penuh rintangan itu ia lalui bersama 3 orang muridnya, yg salah satunya adalah seekor monyet sakti bernama Sun Wukong/Songoku. Terlepas dari itu benar ato tidaknya teori itu, Saiyuuki mwnjadi kisah tersendiri yg menarik sampai berulang kali dibuat dlm versi komik, anime, film, dan serial drama.

Kepercayaan bahwa monyet merupakan makhluk yg memiliki kekuatan, mempengaruhi kebiasaan masyarakat. Seperti kepercayaan bahwa memiliki monyet dlm kandang kuda, membuat si kuda jd tidak mudah sakit.
Monyet juga merupakan hewan urutan ke-9 dari 12 binatang lambang horoskop China( Juunishi ), dan individu yg lahir pd tahun monyet [...1968, 1980, 2004...] dianggap memiliki sifat2 khusus yg dilambangkan dgn binatang tsb.
Salah satu peran khusus monyet dlm kepercayaan masyarakat kuno adalah sbg pelindung terhadap kejahatan ato malapetaka dan pengabul permintaan. Tidak jelas juga mengapa dianggap dpt membantu mengabulkan permintaan, hal ini mungkin terkait dgn sifat monyet yg dianggap murah hati. Di beberapa kuil di Jepang terdapat sejenis ukiran monyet dari kayu yg fungsinya menyangga tiang. Bukan hanya dilihat dari segi estetika, namun monyet yg disebut Munamochi-saru ini dianggap dpt melindungi kuil dari bala ato petaka. Kemudian adapula Sarutahiko no Kami alias manusia monyet, yg memiliki hidung panjang spt Tengu( memembuat muncul anggapan bahwa Sarutahiko adalah moyangnya Tengu ). Sarutahiko adalah seorang pengembar berambut panjang serta berbaju kusut.
[ gambar for sarutahiko ] [ munamochi-saru ]
Lain lagi dengan Sarugami, yg merupakan monyet pelindung perkawinan, proses persalinan, serta fertilitas. Tak heran ada kuil yg ditujukan khusus utk memuja Sarugami krn telah memberkati banyak pasangan dgn membeerikan mereka anak.
[ gambar for sarugami]
Negai-zaru, monyet dlm bentuk jimat yg dibaliknya bisa ditulis permintaan yg diinginkan. Setelah ditulis maka jimatnya digantungkan dgn harapan akan terkaul. Sarumawashi, yg sudah tdk asing lagi bagi kita, yg dikenal dgn nama lain yaitu Topeng Monyet. Sarumawashi adalah monyet yg berkeliling dari satu tempat ke tempat yg lain untuk mengadakan pertunjukkan sesuai keahlian yg telah dilatih. Sayang sekali di negara kita Topeng Monyet masih jd hiburan kelas bawah yg tak diperhatikan. Sedangkan di Jepang sendiri, Sarumawashi pernah muncul dlm acara Televisi.

SANBIKI NO SARU

Sesungguhnya keberadaan 3 ekor monyet yg masing-masing menutupi telinga, mata dan mulut adalah sbg pepatah( yg tertuang dlm gambar/lambang ). Pepatah yg dimaksud adalah, “tidak mendengar yg jahat, tidak melihat yg jahat, dan tdk bicar yg jahat” yg mengingatkan kita agar dlm menjalani hidup senantiasa menjauhi dan tdk melakukan perbuatan jahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar